Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 18:46:47【Resep Pembaca】389 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(63)
Artikel Terkait
- Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
- Yayasan GoTo Merah Putih diluncurkan untuk sejahterakan keluarga mitra
- Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini
- SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura
- BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
- Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Kenali stroke ringan dan tanda
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG

NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat

Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar

SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun